Thursday, 29 April 2010

Dongeng

Ksatria, Demon, dan Si Naga


Bill, si ksatria pemberani, tengah menelusuri jalan desa di atas kudanya Demon. Saat itu musim panas. Matahari bersinar terik. Bill yang memakai baju besi kepanasan. Demon, si kuda, melangkah terengah-engah. Meski begitu mereka terus saja melakukan perjalanan. Akhirnya mereka tiba di suatu sungai.

“Hei, sepertinya di sana ada kebakaran!” seru Bill. Matanya mengarah pada semak belukar di tepi sungai. “Kita harus segera menghentikan. Kalau tidak kebakaran akan menjalar!” Bill memacu Demon ke tepi sungai. Mereka menemukan seekor naga kecil tengah menghembus-hembuskan api dari mulutnya. Udara yang panas menyebabkan keadaan di sekitar naga itu mudah terbakar. Maka rerumputan, semak-semak di sekelilingnya seketika dimakan api. Si naga ketakutan. “Oh, tolong aku! Tolong aku!” teriaknya. “Tolong aku cepat, wahai, ksatria! Aku bisa gosong terbakar!”

“Tenanglah,” ucap Bill. Ia lalu menjulurkan tombaknya ke naga itu. Lalu, kuat-kuat, didorongnya naga itu

dengan tombak itu. Byur! Si naga terjungkal ke dalam sungai. Bill kemudian cepat melompat ke sungai untuk menolong naga itu.

Malang!

Baju besi yang digunakan Bill terlalu berat. Perlahan ia tenggelam. Blubuk, blubuk! Gelembung udara memenuhipermukaan air saat kepala Bill tenggelam.

Melihat itu Demon amat cemas. Tanpa banyak pikir ia terjun ke sungai.Cepat diraihnya rumbai-rumbai di helm Bill yang masih mencuat di permukaan air dengan mulutnya. Digigitnya kuat-kuat. Si naga pun bergerak cepat. Ia meraih tali kekang di leher kuda itu. Lalu, sekuat tenaga, Demon menarik keduanya ke darat.

Akhirnya Bill dan si naga dapat diselamatkan. Mereka amat suka cita. Mereka lalu cepat memadamkan api yang membakar rerumputan dan semak belukar. Ucap Bill pada si naga seusai itu, “Mulai sekarang kau harus belajar bagaimana menggunakan api dari mulutmu itu dengan baik dan hati-hati.”

“Ya, ya,” ucap si naga.

No comments:

Post a Comment