Monday, 27 February 2012

How I Express It?

Ada cara tersendiri bagiku untuk mengungkapkan segalanya. Semua kata-kata yang selalu ingin kusampaikan padamu. Dan inilah aku, menunjukkan rasaku dengan caraku sendiri. Cara yang aku ingin tak seorang pun dapat menirunya.

Semua cerita yang ada diantara kita, semuanya kutulis rapi dalam sebuah buku tak berwujud, yang kusimpan di lelung hati yang paling dalam. Semuanya kulakukan agar tak ada seorang pun yang dapat mencurinya. Aku menulis semuanya dengan tinta "rasa" yang tak akan pernah habis.

Aku menulis semuanya, cerita di saat pertama kali kita bertemu. Cerita di mana kita saling menyapa satu sama lain. Dan juga sampai pada cerita di mana kita saling diam bagai tak mengenal satu sama lain. Aku masih mengingat saat-saat aku melihat namamu di sekolah menengah atas yang sama denganku. Aku tak pernah menyangka sebelumnya, bisa kembali berada di sekolah yang sama denganmu. Sama seperti 5 tahun sebelumnya yang aku jalani.

Dan 4 tahun yang lalu, aku tidak menyangka dapat menemukan sesuatu yang aku sukai di dirimu. Dalam diam, aku selalu memperhatikanmu. Melihatmu tertawa bersama teman-temanmu, walau aku tak tau apa yang sedang kalian bicarakan saat itu. Aku senang melihat kau tersenyum, melihat kau bersenda gurau bersama yang lainnya. Dan kini, melihatmu, memperhatikanmu telah menjadi suatu kebiasaan untukku.

Aku masih mengingat saat-saat itu, saat dimana kita saling berbicara untuk pertama kalinya di sekolah tingkat atas ini. Mungkin itu hanya satu-satunya percakapan diantara kita yang aku ingat. Lambat laun, kau pun mengetahui perasaanku. Hal itu membuatku selalu merasa malu setiap kali bertemu denganmu. Tetapi, diam-diam aku selalu mencaritahu semua hal tentangmu.

Kini, kita pun sedah berada di tingkat dua. Dan ada satu hal yang baru kuketahui, ada seseorang yang telah mengisi hatimu saat ini, seseorang yang telah memilikimu. Tempat yang selama ini ingin aku tempati. Aku melihat kau bersamanya. Melihat kau tersenyum. Sesuatu yang tak mungkin bisa kudapatkan darimu. Aku tak dapat membohongi perasaanku. Hati ini terlalu sakit untuk menerima kenyataan itu.

Tapi, aku akan selalu mencoba berusaha untuk melupakannya.Melupakan semua hal tentangmu. Semua hal yang dapat membuatku kembali jatuh tersungkur. Jujur, tak mudah bagiku untuk melupakanmu, seseorang yang terlanjur mengisi kekosongan hati ini. Tapi bagaimana pun juga, kini kau tinggallah sebuah mimpi yang tak mungkin untuk ku gapai. Dan aku yakin, di dalam hatiku yang paling dalam, aku hanya inginkan satu hal untukmu. Melihatmu bahagia, walau bukan dengan diriku.

No comments:

Post a Comment