SINOPSIS
Tokoh utama drama ini adalah Shinichi Chiaki, seorang mahasiswa Akademi Musik Momogaoka yang amat berbakat. Dia adalah putra dari pianis ternama Chiaki Masayuki. Meskipun ia masuk di Jurusan Piano, sesungguhnya ia bercita-cita menjadi conduktor. Ia lalu bertemu dengan Megumi Noda (Nodame), seorang gadis sederhana yang amat mencintai piano. Meskipun gadis ini amat berbakat dalam piano, ia tidak bisa membaca partitur, dan belum serius dalam bermusik. Belakangan, Chiaki-lah yang membuka matanya untuk dunia musik yang sesungguhnya.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sebenernya, pada posting-an kali ini gue gak akan membahas secara keseluruhan dari drama ini. Tapi gue akan membahas satu bagian dari salah satu episode drama ini yang membuat gue meneteskan air mata *kira-kira episode 8 akhir - 9 awal*. Padahal dari awal, drama ini bener-bener humor! Gue bahkan gak nyangka kalo gue sampe bisa meneteskan air mata di drama ini.
KILAS BALIK
Sewaktu kecil, Chiaki tinggal di Prague dan sering melihat pertunjukan orkestra yang dipimpin oleh seorang conductor bernama Sebastiano Vieira. Chiaki sangat kagum dengan Vieira, bahkan ia sempat belajar bermain piano dengannya. Tapi, pada suatu hari, kedua orangtua Chiaki bercerai. Dan ia pun harus ikut bersama ibunya pergi ke Jepang. Dia sangat sedih karena akan berpisah dengan sang maestro. Tapi ia berjanji, ia akan kembali ke Prague dan menjadi seorang conductor yang hebat.
Tetapi nasip pun berkata lain. Pesawat yang dinaiki Chiaki mengalami kecelakaan saat melakukan pendaratan darurat. Sejak saat itu, Chiaki tidak pernah naik pesawat terbang lagi karena takut kejadian itu akan terulang.
Kita kembali lagi ke bagian yang buat gue paling mengharukan ini.... Nodame akhirnya ingin mencaritahu kenapa hal tersebut sangat menghantui Chiaki, alhasil ia pun memutuskan untuk bertemu Ibunda Chiaki. Ibunya pun bilang bahwa Chiaki melihat orang yang meninggal di pesawat itu, tetapi ia tidak mau cerita siapa orang yang dia lihat.
Selanjutnya, Nodame pergi ke kediaman Chiaki dan menanyakan hal tersebut dengan terlebih dahulu menghipnotisnya. Setelah itu Chiaki pun bercerita....

"Tahun depan, mari pergi ke Prague lagi. Kita berdua, bersama-sama... melihat orkestra ini lagi."
Tapi kejadian yang tak diduga pun datang, pesawat mengalami kecelakaan. Dan saat kecelakaan itu, sang suami tak sengaja menjatuhkan botol obat miliknya, Chiaki melihat hal itu. Nafas sang laki-laki itu pun mulai sesak, terengah-engah. Dan sang istri dengan histeris dan panik berkata,"Kamu kenapa? Ada apa?". Lalu ia dengan cekatan merogoh saku jas yang dikenakan suaminya, "Mana obatmu?". Chiaki melihat botol obat itu menggelinding dan berusaha untuk mengambilnya. Tetapi botol itu menggelinding ke sisi jauh pesawat.
Kejadian itu membuat Chiaki merasa bersalah, karna saat itu hanya dialah yang mengetahui hal tersebut. Terlebih lagi ia tidak berhasil mengambil botol obat milik laki-laki tua itu. Rasa bersalah dan penyesalannya semakin berlipat. Ia menyalahkan dirinya sendiri. Maka dari itu dia memiliki trauma tersendiri saat menaiki pesawat terbang.
Sebenernya, bagian yang bikin gue sampai menitikkan air mata itu bukan pas bagian Chiaki-nya, tapi pas bagian si kakek dan nenek itu memiliki keinginan untuk kembali ke Prague lagi. Tapi sekarang itu tidak mungkin. Saat itu mereka terlihat sangat bahagia. Dan asal kalian tau, gue netesin air mata barengan sama Chiaki lho, entah kenapa waktunya pas banget kita bisa barengan gitu. Wkwkwkwk :p
No comments:
Post a Comment