Sunday, 13 January 2013

7 Hal Trend di Musim Sekolah Tahun 1990-an


1. Huruf Yosan


Entah perusahaan mana yang memproduksi permen Yosan, yang jelas dengan memberikan iming iming hadiah Rp 10.000,- (sekarang senilai dengan Rp 100.000,-) tidak ada yang mengabaikan kesempatan mengoleksi semua huruf yang tertera di bungkusnya untuk membentuk kata yosan.

Ide untuk memberikan hadiah bagi pelanggan yang setia sebenarnya merupakan ide bagus kecuali jika tidak ada cara bagi pelanggan untuk mendapatkan hadiahnya. Dalam kasus ini permen yosan sepertinya tidak pernah mencetak huruf 'N' jadi ”pelanggan setia” ini tidak pernah dapat hadiah yang ditawarkan. Untung saja sepertinya pabrik permen Yosan tidak diproduksi lagi, kalau iya mungkin sekarang sudah dibakar massa kali ya. Hahaha....


2. Koleksi Mata Kucing


Mata kucing adalah sebutan untuk reflektor cahaya yang ditaruh di bagian sepeda untuk tujuan keselamatan. Dasar memang sedang tren, barang sebesar telapak tangan anak kecil ini diembat juga oleh teman sekolah pada jaman itu. Sasaran pencurian biasanya adalah sepeda pancal yang diparkir pada saat pemiliknya sedang asyik les di sekolahan.

Anehnya, biasanya ada semacam kompetisi untuk menunjukkan seberapa banyak kita bisa punya barang ini, yang tentu saja kadang kita melihat “mata kucing” kita diembat oleh teman sekelas. Untung saja hobi aneh ini tidak berlanjut sampai sekarang, kalau tidak, mungkin sudah jadi alasan kenapa tawuran pelajar semakin sering.


3. Tazos


Mainan ini berupa disk kecil yang bergambar tokoh kartun. Awalnya, Tazos adalah hadiah dari makanan kecil. Bentuk Tazos sendiri sebenarnya bermacam-macam, mulai dari lingkaran, segi delapan, sampai lingkaran bergerigi (bentuk inilah yang paling terkenal di Indonesia).


4. Jajan Anak Mas


Jajan berwarna merah ini merupakan salah satu makanan ringan paling enak yang bisa dibeli pada tahun 90-an. Dengan packing berwarna merah terang dan gambar sepasang anak kecil, siapapun tidak akan pernah lupa bagaimana rupa dari jajanan ini. Salah satu alasan kenapa jajanan ini disukai adalah adanya bumbu khusus yang harus ditaburkan untuk memberikan rasa gurih luar biasa (pasti msg), bumbu khusus ini inovatif karena beberapa jajanan sejenis tidak memberikan bumbu tambahan.


5. Sewa Gimbot


Sebelum sewa PS mulai menjamur pada tahun 2.000-an, pada tahun 90-an kita bisa sewa gimbot yang merupakan alternatif murah dari dingdong. Cara menyewakannya unik karena setiap gimbot selalu ditali tampar dan ujungnya dipegang oleh abangnya.

Game game yang ditawarkan biasanya berjenis shooting/arcade yang jelas kapan selesai levelnya, kadang karena ingin main lebih lama kita menempatkan tangan ke speaker gimbot untuk memperkecil bunyi tamatnya. Penyewaan gimbot ini mulai tergeser saat mulai muncul rental playstation di sekitar sekolah.


6. Balapan Tamiya


Siapa, sih, yang tidak kenal tamiya? Mobil-mobilan dengan menggunakan dinamo ini adalah salah satu mainan favorit pada tahun 90-an. Popularitas Tamiya yang memuncak pada saat itu juga didukung dengan adanya penayangan serial televisi Yankuro oleh stasiun televisi pemerintah. Salah satu asyiknya bermain tamiya adalah pada saat merangkainya, karena cukup kompleks, kadang melibatkan ayah/kakak sehingga bisa jadi aktivitas bersama keluarga yang menyenangkan. Walaupun ini hobi tahun 90-an sekarang Tamiya sendiri sedikit banyak masih eksis dengan masih tersedianya track tamiya besar di beberapa Mal di Jakarta dan Surabaya.

Walaupun nama Tamiya cukup terkenal, Tamiya sendiri sebenarnya bukanlah nama produk namun nama brand dari pembuat mobil mobilan tersebut. Tamiya bermerk Tamiya sekarang rasanya sudah hampir punah dengan banyaknya mainan buatan China yang harganya 1/10-nya.


7. Adu Keong


Keong adalah hewan invertebrata yang selalu membawa cangkangnya kemanapun dia pergi, pada tahun 90-an keong-keong ini diperjualbelikan dan sesekali diadu. Cara mengadunya adalah dengan melemparkan 2 keong yang dipertandingkan dalam kubangan air, siapa yang lebih cepat keluar dianggap menang. Hobi mengadu keoong ini sebenarnya cukup sadis, karena sebenarnya keong memerlukan air asin untuk hidup, air tawar memaksa keong untuk keluar karena megap-megap. Keong kadang berwarna menarik, sehingga anak perempuan juga tertarik memeliharanya.

Sayangnya karena memeliharanya cukup susah, mayoritas keong yang dibeli akan mati dalam beberapa minggu ke depan dan meninggalkan bau tak sedap di bak/ember yang digunakan.



Source: http://versionthespot7.blogspot.com/

No comments:

Post a Comment