Akademi Kimia Analisis 2013

Hmm... gue udah pernah cerita ke kalian gk sih tentang hal ini? Itu lho, soal gue keterima di Akademi Kimia Analisis. Salah satu perguruan tinggi di bawah naungan Departemen Perindustrian Indonesia yang terletak di Bogor. Sebenernya pas pendaftaran gue tuh sempet hopeless banget bakal keterima di sini. Kenapa? Karena kayaknya tuh gue adalah murid yang paling terakhir mendaftar, mana gue ngisi formulirnya di ruang BK lagi -pendaftarannya secara kolektif melalui sekolah-.

Dan ternyata, alhamdulillah gue mendapatkan surat pemberitahuan bahwa gue keterima sebagai calon mahasiswa baru Akademi Kimia Analisis 2013. Di dalam surat itu gue disuruh buat mendaftar ulang paling lambat tanggal 25 April 2013 pukul 12:00. Persyaratan yang diajukan untuk mendaftar ulang tersebut menurut gue juga sangat memakan waktu, tenaga, dan ribet -___-. Di antaranya, gue disuruh mempersiapkan surat berkelakuan baik dari kepolisian, surat keterangan tidak buta warna dan tidak cacat sehingga dapat melakukan kegiatan di laboratorium, dan surat tidak sakit paru-paru.

Setelah beberapa rangkaian prosedur untuk mendapatkan surat-surat tersebut gue jalani, alhamdulillah pada Hari Senin tanggal 22 April 2013 -lebih tepatnya kemarin- gue telah memegang semua syarat yang pihak universitas tersebut ajukan. Rasanya tuh lega banget, dan setelah itu gue tinggal menunggu jadwal orang tua gue buat bisa nganterin gue untuk daftar ulang.

Akhirnya, hari ini gue pun berangkat menuju Bogor! Berbekal beberapa petunjuk yang diberikan saudara gue minggu lalu saat ada pertemuan keluarga di daerah Bekasi -dan kebetulan orang tersebut berkediaman di Bogor, dan tau mengenai kampus AKA-, gue pun menempuh perjalanan kurang lebih 1 setengah jam untuk menuju tempat tersebut.

Pada awalnya kami sempat ragu dengan jalur yang kami tempuh. Bayangkan saja, setelah keluar tol dari Jakarta, kami berada di sebuah jalan utama yang cukup ramai. Tapi bukan hal tersebut yang membuat kami ragu. Hal yang membuat kami semua ragu adalah penunjuk jaalan yang mengarahkan kami ke sebuah jalan tol yang cukup sepi. Setelah masuk ke tol tersebut, kami pun keluar di pintu tol yang sebelumnya diberitahukan oleh sodara kami tersebut.

Nah, keanehan yang membuat kami ragu pun muncul di sini. Jalan yang kami lewati cukup -oke, mungkin ini sangat- meragukan. Kami melewati sebuah......... hmm... apa ya yang cocok, gak tau deh, mungkin sebuah perkampungan kali ya. Jalannya cukup sempit, banyak rumah penduduk, dan gue yain ini bukanlah jalan utama.

Nyokap gue pun memutuskan untuk bertanya dengan warga sekitar, sebenernya gue sempet ragu, karena waktu itu guepernah baca di sebuah blog. Sang penulis blog tersebut berada di posisi gue sekarang, dan saat dia bertanya dengan warga sekitar, ternyata warga tersebut tidak tau kalau ada kampus semacam itu di daerahnya. Tapi untuk ke sekian kalinya gue pun ber-alhamdulillah ria, karena orang tersebut tau dimana kampus tersebut berada. Horaaaaay!!!!!!

Akhirnya sampailah gue dikampus ini. Hahahaha... Kampusnya cukup sepi, dan tidak banyak orang di dalamnya -apa emang libur gue juga gak tau-. Dan saat pertama kali gue liat, hal yang sempet gue tanya adalah, "Emang ni kampus gak banjir apa? Bogor kan kota hujan.". Kenapa demikian? Hal tersebut karena gue melihat letak kampus yang mungkin lebih rendah dari pada bangunan di sekitarnya, sehingga tingginya bahkan sama dengan bangunan rumah penduduk di sekitarnya.

Gue pun mendaftar ulang, dan nyokap gue menyerahkan sejumlah uang yang memang telah beliau sediakan sebagai salah satu persyaratan.

Kalo boleh jujur, ini merupakan kampus idaman gue banget. Dimana hanya ada sejumlah orang di dalamnya, tidak terlalu ramai. Sepi, tapi masih ada tanda-tanda kehidupan di dalamnya. Banyak pohon di sekeliling gedung yang tidak begitu luas. Halaman parkirnya pun tidak luas, tetapi kosong. Ini menandakan tidak banyak mahasiswa yang membawa kendaraannya.

Tapi, apa gue akan benar-benar jadi mahasiswa di sini, gue pun nggak tau. Karena sampai sekarang gue masih nunggu hasil dari SNMPTN Undangan. Dan mungkin kalo gue keterima, sangat besar kemungkinannya gue akan meninggalkan AKA, dan menerima PTN di SNMPTN Undangan tersebut. Terlebih lagi hal itu sangat di dukung kedua orang tua gue.

Setidaknya kemana pun nantinya gue akan dibawa oleh takdir, itu gak masalah. Karena gue akan berusaha semampu gue untuk bisa membahagiakan dan membanggakan orang-orang yang selama ini telah mendukung, menyemangati, dan memberikan waktunya untuk gue. Dimana pun gue nantinya, gue berharap, itu merupakan jalan terbaik yang telah Allah swt. persiapkan untuk gue nantinya. Aamin :)