Berbahasa Indonesia yang baik dan benar adalah berbahasa dengan menerapkan kaidah baku berbahasa. Jadi sekecil apapun kesalahannya akan terlihat. Kesalahan berbahasa akan terlihat dari makna yang tersampaikan, pengucapan atau pelafalan, serta struktur kebahasaan.
Seperti apa yang telah kita ketahui, sekarang Bahasa Indonesia telah banyak berubah dari yang seharusnya. Kita lebih sering menggunakan bahasa yang tidak layak untuk berbicara sehari-hari. Hal ini menjadikan Bahasa Indonesia perlahan-lahan hilang keberadaannya. Bahkan akhir-akhir ini, jurusan Sastra Bahasa Indonesia di beberapa perguruan tinggi kurang diminati. Mereka beranggapan bahwa Bahasa Indonesia adalah bahasa yang semua orang Indonesia dapat menggunakannya dengan baik dan dengan meraih gelar sarjana di bidang ini, mereka tidak akan mendapat pekerjaan yang menjanjikan.
Pada kenyataannya di kehidupan sehari-hari kita sering menemukan berbagai bentuk kesalahan dalam berbahasa. Hal ini dikarenakan bahasa kita yang sudah tidak murni dan telah melebur bersama bahasa yang lainnya. Bahkan berbahasa Indonesia yang baik dan benar pada saat ini sering dijadikan bahan tertawaan. Kita pastinya akan aneh mendengar seseorang berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Ini merupakan salah satu kunci kelemahan yang kita miliki. Kita belum bisa menghargai apa yang telah kita miliki serta menjaganya.
Di saat sastra Indonesia telah mulai ditinggalkan oleh pewarisnya, di belahan dunia lainnya sastra Indonesia justru memiliki peminat yang cukup banyak. Negara-negara barat sudah lama membuka jurusan sastra Indonesia di beberapa perguruan tinggi. Apabila hal ini terus berlangsung, apakah kalian bisa bayangkan apa yang akan terjadi kedepannya? Mungkin saja semua sastrawan di Indonesia merupakan orang-orang luar negeri. Jika ini terjadi, apa kita tidak malu? Seharusnya kita yang mengajarkan ke mereka cara berbahasa Indonesia yang baik dan benar, tetapi ini menjadi sebaliknya.
Sekarang coba kita perhatikan para penjabat dan kaum menengah ke bawah di Indonesia. Adakah perbedaan di antara mereka dalam hal berbahasa? Jika kalian mengamatinya, para penjabat selalu berusaha untuk menggunakan B. Indonesia yang baik dan benar, sedangkan masyarakat kaum menengah ke bawah lebih menggunakan bahasa sehari-hari yang dileburkan dengan bahasa asing.
Dari perumpamaan tersebut kita bisa menarik kesimpulan bahwa berbahasa Indonesia yang baik dan bener justru akan menambah martabat kita menjadi masyarakat Indonesia yang lebih tinggi. Apabila kita bangga bisa fasih berbicara bahasa Inggris, mengapa tidak demikian dengan berbahasa Indonesia yang baik dan benar?
No comments:
Post a Comment