Kerusuhan bisa saja terjadi dimana saja, tidak terkecuali di seri ke delapan MotoGP kali ini. Seri ke delapan yang kali ini di selenggarakan di Negeri Bunga Tulip alias Belanda ini telah menorehkan sebuah cerita tersendiri. Sirkuit Assen akan menjadi saksi bisu dari cerita yang mungkin akan terus diingat oleh para pembalap yang bisa dikatakan menjadi korban dalam kerusuhan kali ini.
Menurut jadwal, balapan ini akan diselenggarakan pukul 19.00 WIB, tetapi sampai jam menunjukkan pukul 19.15 balapan ini belum terselenggara. Satu faktor yang mempengaruhi hal ini adalah cuaca. Cuaca di Sirkuit Assen sore ini (waktu Belanda) memang tidak menentu. Para pembalap dibuat bingung akibat awan yang terus berubah warna. Kebingungan ini disebabkan karena pembalap harus bisa memilih ban apa yang akan mereka gunakan selama 26 putaran ke depan. Ada dua pilihan ban yang bisa mereka gunakan, yatu wet dan dry. Hal ini tentunya akan mempengaruhi performa dari motor yang mereka gunakan.
Cuaca ini mengakibatkan panitia penyelenggara pertandingan ini (Dorna) memberi kesempatan para pembalap untuk melakukan setting lap, yaitu melakukan putaran yang akan membantu mereka untuk menentukan pengaturan motor yang akan mereka gunakan. Setelah setting lap ini dilakukan, pembalap pun akan memulai balapan dengan di dahului oleh warm up lap, yaitu sebuah putaran sebagai pemanasan untuk motor.
Warm up lap pun dilakukan, dan terlihat beberapa pembalap tidak berada di starting grid-nya, melainkan memulai balapan dari pit line saat menyelesaikan putaran ini. Starting grid merupakan penunjuk posisi atau urutan pembalap untuk memulai balapan. Posisi ini didapat dari hasil kualifikasi sebelumnya. Semakin cepat catatan waktunya saat kualifikasi, maka dialah yang berhak start dari grid terdepan. Sedangkan pit line dapat dikatakan sebagai garis start bagi pembalap yang telah melakukan pelanggaran. Pembalap ini akan mendapat hukuman dengan start 10 detik lebih lambat dari pembalap lain. Salah satu pembalap yang memulai balapan dari pit line ini adalah Valentino Rossi. Dia memulai balapan dari pit line karena melakukan pergantian ban setelah warm up lap, hal ini merupakan sebuah larangan dalam balapan MotoGP.
Balapan 26 putaran pun dimulai, 10 putaran pertama dilalui para pembalap menggunakan ban yang telah menjadi pilihan mereka. Mulai dari lap ke 11 terlihat banyak pembalap yang masuk pit (sebuah garasi motor) untuk mengganti ban motornya. Kerusuhan pun terjadi, balapan terlihat sangat menarik karena hal ini. Urutan pembalap pun berubah-ubah seiring banyaknya pembalap yang memasuki pit. Bahkan terlihat beberapa pembalap yang memasuki pit lebih dari sekali, atau pun masuk pit di putaran yang berlainan dengan pembalap lainnya. Banyak pembalap yang menjadi korban akibat hal ini, Lorenzo salah satunya. Dia harus merelakan posisinya yang berada di bawah 10 menjadi lebih dari 15.
Setelah segala kerusuhan yang terjadi di pit, terlihat balapan terbagi menjadi beberapa kelompok karena jarak yang terlalu jauh di antara pembalapnya. Di kelompok terdepan ada Marquez dan Dovizioso, kelompok kedua ada Pedrosa dan Espargaro yang melakukan persaingan sangat sengit, dan di kelompok ketiga ada beberapa pembalap, diantaranya Rossi dan Iannone. Selain ketiga kelompok ini, masih ada banyak pembalap di belakang mereka yang dengan gigih berusaha menaklukkan balapan kali ini.
Hal ini menyebabkan ketidakakuratan yang mungkin telah dilontarkan berbagai orang di seluruh dunia mengenai peraih podium (juara) di balapan kali ini. Akhirnya, Marquez pun berhasil menaklukkan balapan kali ini. Dovizioso pun turut mengikuti keunggulannya, sedangkan Pedrosa berhasil memperkecil jaraknya dengan Dovizioso. Espargaro dan Rossi pun berhasil menaklukkan balapan di urutan ke empat dan lima. Karena kemenangan Marquez di balapan kali ini, Marquez telah berhasil meraih delapan kemenangan beruntun sepanjang tahun 2014.
![]() |
Marc Marquez dan Tim (Source: http://olahraga.inilah.com/). |
No comments:
Post a Comment